Sabtu, 28 Mei 2016

Hari Kesialanku


Hari Kesialanku

Pagi hari itu, aku bangun kesiangan. Ku lihat jam dinding yang ada di dinding kamarku sudah menunjukan pukul 7.00. Sontak aku segera meloncat dari kasurku dan menuju kamar mandi. Tanpa sikat gigi dan sabunan, aku bersiap diri untuk berangkat ke sekolah. Ibuku yang mengetahui aku telat hanya mengomel dan memarahiku.

Tak sempat lagi aku sarapan pagi yang telah disediakan oleh ibuku, aku keluarkan motor dan memacunya ke sekolah. Di tengah-tengah perjalanan, motor yang aku kendarai mogok. Aku pun semakin panik dan bingung. Setelah ku teliti ternyata motorku kehabisan bensin. Aku harus mendorongnya untuk menemukan tempat pengisian bensin. Setelah aku mendorongnya sejauh 100 meter, aku menemukan tempat pengisian bensin. Baju seragamku pun menjadi basah akibat keringat yang keluar dari tubuhku.

Ku penuhi bensin pada motorku, dan baru saja aku menghidupkan kembali motorku, kejadian buruk kembali menimpaku. Hujan turun dengan tiba-tiba dan deras, padahal waktu itu cuaca sangat cerah tanpa ada awan mendung satu pun. Terpaksa aku berteduh di bawah halte pinggir jalan. Aku pun sempat berfkir takdir memang tak mengizinkanku pergi kesekolah waktu itu.

Setelah menunggu cukup lama, hujan akhirnya berhenti. Lalu aku memacu motorku dengan sangat kencang. Hingga akhirnya tiba di sekolah. Benar saja aku telah terlambat waktu itu, kulihat dari kejauhan satpam sekolah mulai menutup pagar sekolah. Aku pun tidak bisa masuk dan terpaksa harus menunggu hingga 30 menit di depan gerbang. Pada saat gerbang kembila dibuka, aku pun masuk ke sekolah dan ternyata Pak Herman guru yang paling galak di sekolahku sudah menunggu dengan tatapan mengerikannya. Aku sudah pasrah, ku serahkan saja pada Pak Herman nasibku hari ini. Terbayang sudah hukuman push up dan lari keliling lapangan yang akan aku terima hari itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar