JURNAL JARINGAN WIRELESS
Oleh:
Isma Amiansah
(14113548)
Jurusn sistem informasi
ABSTRAK
Jaringan merupakan suatu teknologi yang memungkinkan kita bisa bertukar informasi, bahkan tempat jauh sekalipun. Jaringan merupakan salah satu teknologi yang sangat berkembang pesat didunia teknologi dan informasi. Untuk terhubung kesuatu jaringan tentunya menggunakan suatu alat yaitu kabel atau semacamnya, tetapi belakangan untuk terhubung kesuatu jaringan, para pengguna sudah menggunakan teknologi dengan memanfaatkan frekuensi seperti radio yaitu adalah wireless, untuk lebih jelasnya, mari kita baca lebih lanjut jurnal ini.
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi telekomunikasi sebagai sarana mempercepat proses penyampaian informasi, maka ilmu pengetahuan dan teknologi diarahkan pada penyampaian informasi yang lebih efisien dan praktis.
Teknologi jaringan dapat digunakan untuk mempermudah dalam hal untuk mendistribusikan data dalam suatu pekerjaan. Jaringan komputer pada umumnya menggunakan kabel sebagai media transmisi, untuk implementasinya tidak terlalu sulit tetapi jika lokasinya susah untuk dijangkau dan hanya bersifat sementara tentu dengan menggunakan kabel sebagai media transmisi tentu hal ini sangatlah tidak efektif. Sebagai alternatif lain kita dapat menggunakan teknologi wireless LAN. Keuntungan penggunaan wireless LAN dibandingkan LAN yang menggunakan kabel, yaitu : mempunyai sifat fleksibilitas yang tinggi dan tanpa membutuhkan perencanaan jaringan terlebih dahulu. Sedangkan kekurangannya adalah mempunyai bandwith yang lebih kecil dibandingkan jaringan kabel dan frekuensi radio yang akan digunakan harus mendapakan ijin dan mengikuti peraturan yang berlaku dalam suatu negara. Selain itu dari segi biaya jauh lebih mahal, tetapi untuk segi perawatan lebih mudah dan murah.
Metodologi Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam Penulisan Ilmiah ini ialah:
Pengumpulan Data:
Dalam pengumpulan data, metode yang digunakan dalam penulisan ini yaitu Studi Pustaka, dengan mempelajari dan membaca teori tentang Client-Server yang menunjang penulisan ini serta referensi dari blog maupun jurnal lain yang akan menunjang pembahasan.
Analisis Data:
Membahas tentang Client-Server serta kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh model ini.
LANDASAN TEORI
JARINGAN WIRELES
Jaringan Wireless adalah jaringan yang mengkoneksi dua komputer atau lebih menggunakan sinyal radio, cocok untuk berbagai-pakai file, printer, atau akses internet. Teknologi wireless LAN menjadi sangat popular di banyak aplikasi. Setelah evaluasi terhadap teknologi tersebut dilakukan, menjadikan para pengguna merasa puas dan meyakini realibility teknologi ini sudah siap untuk digunakan dalam skala luas dan komplek pada jaringan tanpa kabel.
Teknologi komunikasi data dengan tidak menggunakan kabel untuk menghubungkan antara klien dan server. Secara umum teknologi Wireless LAN hampir sama dengan teknologi jaringan komputer yang menggunakan kabel (Wire LAN atau Local Area Network). Teknologi Wireless LAN ada yang menggunakan frekuensi radio untuk mengirim dan menerima data yang tentunya mengurangi kebutuhan atau ketergantungan hubungan melalui kabel. Akibatnya pengguna mempunyai mobilitas atau fleksibilitas yang tinggi dan tidak tergantung pada suatu tempat atau lokasi. Teknologi Wireless LAN juga memungkinkan untuk membentuk jaringan komputer yang mungkin tidak dapat dijangkau oleh jaringan komputer yang menggunakan kabel.
Dizaman era globalisasi ini sudah banyak tempat - tempat yang menyediakan koneksi LAN dengan teknologi Wi-fi yang biasa disebut dengan hotspot. Dengan hal ini memungkinan seseorang dengan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant (PDA) untuk terhubung dengan internet menggunakan titik hotspot terdekat.
Awalnya teknologi ini didesain untuk aplikasi perkantoran dalam ruangan, namun sekarang wireless LAN dapat digunakan pada jaringan peer to peer dalam ruangan dan juga point to point diluar ruangan maupun point to multipoint pada aplikasi bridge wireless LAN didesain sangat modular dan fleksibel. Jaringan ini juga bisa di optimalkan pada lingkungan yang berbeda. Dapat mengatasi kendala geografis dan rumitnya instalasi kabel.
Mode Jaringan Ad Hoc
Mode jaringan ad hoc merupakan mode jaringan yang paling sederhana dalam wireless LAN. Pada mode jaringan ad hoc terdiri dari dua atau lebih workstation yang terubung secara langsung dengan workstaion lain. Pada mode ini tidak terjadi koneksi antara jaringan wireless dan jaringan kabel sehingga tidak memerlukan acces point. Ilustrasi dari mode jaringan ad hoc.
Pada jaringan ad hoc, karena setiap workstation dapat berkomunikasi secara langsung dan terbatas pada jangkauan dari workstation tersebut maka metode yang tepat digunakan untuk jaringan sementara dan tanpa perlu adanya perencanaan terlebih dahulu. Sebagai contoh dalam suatu pertemuan, dimana setiap peserta membawa komputer portable maka untuk memudahkan untuk berkomunikasi antar PC adalah dengan menggunakan jaringan ad hoc.
Media Transmisi Wireless
Phsical layer berfungsi untuk membawa aliran raw bit dari satu mesin ke mesin yang lainnya. Bermacam-macam media fisik bisa digunakan untuk keperluan transmisi. Setiap media memiliki karakteristik tertentu, dalam bandwith, delay, biaya dan kemudahan instalasi serta pemeliharaanya. Supaya dapat dioperasika pada spektrum bebas yang dikenal dengan ISM (Industrial, Scientific, and Medical), sistem radio harus menggunakan teknik modulasi yang dikenal Spread Spektrum(SS).
Pada cara ini sinyal radio didistribusikan pada suatu spektrum dan tidak tetap pada frekuensi tunggal. Sehingga tidak ada pengguna tunggal yang mendominasi suatu band dan semua pengguna tampak sepeti noise.
Keuntungan penggunaan spread spektrum adalah penggunaanya dapat digunakan oleh beberapa pengguna pada satu band pada tempat dan waktu yang berbeda daripada pengguna yang statis dengan frekuensi yang terpisah. Dibandingkan dengan sistem radio lain, salah satu keunggulannya adalah besar bandwith yang tersedia dan kemampuan untuk digunakan oleh beberapa pengguna dalam satu band sehingga sistem ini sangat tepat bila digunakan dalam wireless LAN.
Ada beberapa band yang pemakaiannya tidak memerlukan ijin yaitu 902-928 MHz, 2.4-2.5 GHz, 5.7-5.8 GHz. Untuk aplikasi wireless LAN, yang sesuai dengan standar IEEE 802.11 maka digunakan frekuensi 2.4-2.5 GHz, hal ini dikarenakan pada spektrum frekuensi 902-908 MHz digunakan untuk sistem komunikasi selular dan sedikitnya bandwith yang tersedia.
Komunikasi Data Pada Wireless LAN
Dalam komunikasi wireless LAN data yang dikirimkan menjadi beberapa fragmen, dari fragmen tersebut baru diubah menjadi bentuk frame agar bisa dikirimkan. Data dari pengirim maupun penerima adalah dalam bentuk digital, karena menggunakan media gelombang radio sebagai media untuk pengiriman data maka sinyal digital harus diubah menjadi gelombang radio agar dapat ditransmisikan.
Fragmen-fragmen data agar dapat ditransmisikan, maka perlu dibentuk frame agar dapt ditransmisikan. Ada 2 format frame, yaitu format frame MAC dan format physical yang disebut PSDU( Physical Layer Convergence Service Data Unit). Pada MAC header terdiri dari,:
• Field frame Control yang berisi informasi tentang frame
• Field duration /ID berisi tentang waktu yang digunakan oleh frame tersebut
• Field-field addres berisi tentang informasi darimana data berasal dan kemana tujuan data
• Field sequence control mengandung inforamasi tentang urutan fragmen
• Field frame body berisi data dari frame tersebut
• Field FC berguna untuk melakukan pengontrolan kesalahan dari frame tersebut pada transmisi.
Format Frame tersebut akan diubah oleh lapisan phy untuk menjadi frame yang sesuai untuk ditransmisikan. Data dari MAC akan ditambah dengan header dan preamble, format data pada lapisan data disebut PPDU(PLCP Protocol Data Unit).
KELEMAHAN DAN CELAH KEAMANAN WIRELESS
Kelemahan jaringan wireless secara umum dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaknikelemahan pada konfigurasi dan kelemahan pada jenis enkripsi yang digunakan. Salah satucontoh penyebab kelemahan pada konfigurasi karena saat ini untuk membangun sebuahjaringan wireless cukup mudah. Banyak vendor yang menyediakan fasilitas yangmemudahkan pengguna atau admin jaringan sehingga sering ditemukan wireless yang masihmenggunakan konfigurasi wireless default bawaan vendor. Sering ditemukan wireless yangdipasang pada jaringan masih menggunakan setting default bawaan vendor seperti SSID,IPAddress , remote manajemen, DHCP enable, kanal frekuensi, tanpa enkripsi bahkanuser (password) untuk administrasi wireless tersebut.
WEP (Wired Equivalent Privacy) yang menjadi standart keamanan wireless sebelumnya, saat ini dapat dengan mudah dipecahkan dengan berbagai tools yang tersedia gratis di internet. WPA-PSK dan LEAP yang dianggap menjadi solusi menggantikan WEP, saat ini juga sudah dapat dipecahkan dengan metode dictionary attack secara offline.
Secara garis besar, celah pada jaringan wireless terbentang di atas empat layer di mana keempat layer tersebut sebenarnya merupakan proses dari terjadinya komunikasi data pada media wireless. Jadi sebenarnya, pada setiap layer proses komunikasi melalui media wireless terdapat celah-celah yang menunggu untuk dimasuki. Maka itu, keamanan jaringan wireless menjadi begitu lemah dan perlu dicermati dengan ekstra teliti. Layer-layer beserta kelemahannya tersebut adalah sebagai berikut:
a. Physical Layer. Seperti diketahui, Physic al layer (layer fisik) dari komunikasi data akan banyak berbicara seputar media pembawa data itu sendiri. Di dalam sistem komunikasi data wireless, yang menjadi media perantaranya tidak lain adalah udara bebas. Di dalam udara bebas tersebut, data yang berwujud sinyal-sinyal radio dalam frekuensi tertentulalu-lalang dengan bebasnya. tentu sudah bisa dibayangkan bagaimana rentannya keamanan data tersebut karena lalu-lalang di alam bebas. Siapa saja mungkin bisamenangkapnya, menyadapnya, bahkan langsung membacanya tanpa sepengetahuan. Jika hanya untuk penggunaan pribadi yang sekadar iseng-iseng saja, disadap atau dibaca oleh orang lain tentu tidak akan terlalu berbahaya meskipun agak menjengkelkan juga.Namun, bagaimana jika kelemahan- kelemahan ini terdapat pada jaringan wirelessperusahaan yang didalamnya terdapat berbagai transaksi bisnis, proyek- proyekperusahaan, info-info rahasia, rahasia keuangan, dan banyak lagi informasi sensitif didalamnya. Tentu penyadapan tidak dapat ditoleransi lagi kalau tidak mau perusahaan menjadi bulan-bulanan orang.
b. Network Layer. Network layer (laye r jaringan) biasanya akan banyak berbicara seputar perangkat-perangkat yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sebuah jaringan komunikasi yang disertai juga dengan sistem pengalamatannya. Pada jaringan komunikasi wireless, perangkat yang biasa digunakan sering disebut dengan istilahAccess Point atau disingkat AP. Sistem pengalamatan IP tentu akan banyak ditemukan pada perangkat ini. Karena melayani komunikasi menggunakan media bebas yangterbuka, maka AP-AP tersebut juga dapat dikatakan sebagai perangkat yang terbukabebas.Perangkat jaringan yang tidak
diverifikasi dan dikontrol dengan baik akan dapat menjadi sebuah pintu masuk bagi para pengacau. Mulai dari hanya sekadar dilihat- lihat isinya, diubah sedikit-sedikit, sampai dibajak penuh pun sangat mungkin dialami oleh sebuah AP. Untuk itu, perlu diperhatikan juga keamanan AP-AP pada jaringan wireless yang ada. Selain itu, komunikasi antar-AP juga harus dicermati dan perhatikan keamanannya.
c. User Layer. Selain keamanan pera ngkat jaringan yang perlu diperhatikan, juga perlu diperhatikan dan dicermati siapa-siapa saja yang mengakses jaringan wireless yang ada. Jaringan wireless memang menggunakan media publik untuk lalu-lintas datanya, namun jika jaringan yang ada bukan merupakan jaringan publik yang dapat diakses oleh siapasaja, tentu harus ada batasan-batasan pengaksesnya. Tidak sulit bagi para pengguna yangtidak berhak untuk dapat mengakses sebuah jaringan wireless. Jika sembarangan pengguna dapat menggunakan jaringan yang ada, tentu hal ini akan sangat merugikanpara pengguna lain yang memang berhak. Sebuah jaringan wireless yang baik harusmemiliki kepastian bahwa hanya para pengguna yang dikenal, yang dipercaya, dan yangmemang berhak yang dapat mengakses jaringan tersebut. Perangkat-perangkat jaringanyang biasa bergabung dalam jaringan wireless tersebut juga harus dapat di-track dandimonitor dengan benar, karena hal ini akan sangat berguna untuk kepentinganmonitoring, accounting, untuk mengetahui tren-tren yang terjadi dalam jaringan yang ada,dan banyak lagi.
d. Application Layer. Jaringan yang menggunakan media kabel saja dapat membuka celah-celah yang ada pada aplikasi dengan cukup lebar, apalagi jaringan wireless yang memang rentan di seluruh layer-nya. Aplikasi-aplikasi bisnisyang penggunaannya lalu-lalang melalui media wireless tentu sangat rentan keamanannya, baik sekadar disusupi maupun di DoS (Denial of Service). Untuk itu, jaringan wireless yang baik harus juga dapat melindungi aplikasi-aplikasi yang berjalan di dalamnya agar tidak dengan mudah dikacaukan.
3. KESIMPULAN
Sistem Komunikasi wireless menggunakan standar IEEE 802.11b. Lapisan yang bertanggung jawab untuk terjadinya komunikasi wireless pada jaringan ad hoc adalah lapisan Mac dan lapisan physical. Wireless bekerja pada frekuensi 2.4 GHz dengan kecepatan transfer data 11 Mbps. Untuk dapat menambah jarak jangkauan, jumlah client dan dapat berkomunikasi dengan client wired maka diperlukan alat tambahan, yaitu Acces Point. Wireless Lan dapat digunakan untuk kecepatan lebih tinggi, yaitu diatas 11Mbps.
Daftar Pustaka :
http://tkj1communityunit.blogspot.com/
http://www.netsprogram.com/tips-detail.php?id=3
http://reijie.blogspot.com/2014/11/jaringan-wireless-dan-terminal.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar